Posts

Showing posts from 2015

Fenomena Tahun Baru

Image
 Salam sejahtera dan semoga Otak kita lagi ga pada lempeng, soalnya kalo lo waras mungkin bakal kesulitan baca curhatan ini.  Yaps.. Tahun baru, sebenernya ga baru-baru banget si ya, karna setiap tahun pasti ada yang namanya Perayaan Tahun Baru, jadi lo lo yang suka pada sibuk dan ribet buat mempersiapkan segala kesibukan di hari yang cuma sehari itu menurut gue ga keren-keren banget ya.  Belakangan ini hampir setiap ada sesuatu (perayaan dan semacamnya) sontak penduduk dunia kaya orang kebakaran jenggot (yang ngga punya jenggot kumis juga bisa), semuanya tiba-tiba pada ribet gitu, pada sok perhatian, pada sok nyeramahin, pada sok mengkritik, padahal kan belum tentu 'mereka-mereka' se'Keren' itu sampe berani melakukan hal itu bahkan di media sosial yang semua orang bisa tahu dan baca.  Ga luput juga pada Perayaan Tahun Baru kali ini, Pro dan Kontra kembali muncul. Kalo dari kacamata Gue, setiap sesuatu itu pasti selalu ada sisi Positif dan Negatif nya. Sisi...

Elegi Tantang Kerinduan

Dahulu.. Tanah ini begitu subur, Setiap yang tumbuh, berkembang dengan kualitas terbaik, Dari tanah yang baik, oleh pupuk terbaik.. Dahulu.. Air ini begitu jernih.. Begitu segar, sejuk dan menyejukkan, Menggenang  tenang, Mengalir riang.. Dahulu.. Awan-awan menari tatkala burung bernyanyi.. Rindang hutan memberikan kenikmatan nafas kehidupan, Singa dan Elang membaur mengikuti alur.. Tapi kini... Kini??? Tidakkah kau lihat Tanah ini? Tidakkah kau merasa Jijik? Jangankan untuk menanam benih, Pohon-pohon yang tumbuh pun kering dan membusuk.. Tak menghasilkan Buah ataupun Bunga, Lalu Air ini? Sungai ini? Tempat seindah ini berubah layaknya Rawa-rawa, Yang dipenuhi Lintah pemakan Segalanya, Pantas saja sang Awan enggan Tersenyum, Pantas saja Burung-burung enggan Bernyanyi, Bahkan Singa dan Elang saling Memangsa, Aku Rindu Hari itu, Menit itu, Detik itu...

Untuk Mu Sang Suri Tauladan

Saat kami bangga dalam kebodohan, Kau hadir dengan kasih dalam hikayat kebenaran, Saat kami tersesat, Kau datang membawa sejuta penerang jalan.. Tulus kasih Mu mendamaikan seisi dunia, Akhlakul karim Mu menjadi teladan setiap yang memiliki akal dan fikiran, Kerendahan hati Mu membuat bumi bergetar saat Kau pijak, Dan langit bergeming saat Kau tatap. Hidup Mu adalah Lisan dari Sang Maha Pencipta, Sang Maha Kuasa... Sungguh terpujilah Dirimu hai kekasih dari Sang Maha Kasih, Yang paling dicinta oleh Sang Maha Cinta.. Sholawat dan Salam selayaknya selalu tercurah untuk Mu, Kepada seluruh keluarga Mu, Para Sahabat Mu, Serta para Pengikut Mu.

Iringi Aku Ibu

Tak bisa ku pungkiri betapa ingin ku membuat mu tersenyum.. Dalam bait-bait do'a ku pasrahkan harap ku kepada-Nya, Harap ku untuk mu.. Sungguh hati ini tak kuasa bila melihat mata mu berlinang, Jiwa ini bergetar ketika mendengar rintih lelah mu dikala malam, Dikala matamu terpejam.. Selalu ku berharap cinta ku ini tak sebatas angan Tak sebatas bayang-bayang tanpa pergerakan, tak berhenti di ujung lisan, Hai pujangga hati, sang malaikat yang selalu menemani dalam sanubari.. Semoga Tuhan mengijinkan ku , Melawan bodoh ku, melawan sifat kekanak-kanakan ku, Membuang segala keburukan yang ada pada diri ini, Membuang segala hal yang mampu memaksa mu meneteskan air mata.. Yang membuat mu terluka, Tiada batas dalam kesabaran mu, Jangan engkau putuskan do'a mu untukku, Karena bodoh ku takkan mampu melawan ridho mu.

Hari ini bukan untuk Ibu, tapi Aku.

Image
Bicara tentang ibu, mungkin kita bisa sandingkan Ibu dengan sosok Malaikat. Pernah melihat malaikat? tentu belum, tapi kita semua pasti tahu betapa baik dan sucinya malaikat.  Ya.. seperti itulah sosok seorang ibu, kebaikan dan kesucian akhlaknya tak mampu dilihat oleh mata kita yang masih penuh dengan noda, masih diisi dengan prasangka. Bukan, bukan diri kita begitu kotor hingga tak mampu mengerti semua, namun kita malas membuka diri untuk belajar mengerti, masih terlalu takut merugi.  Tidaklah kebaikan kita di dunia mampu membalas kebaikan ibu, bahkan untuk setetes air susunya pun tak bisa. Bukankah kita selalu takut tak mampu membahagiakannya? Lalu mengapa kita berani berhitung dengannya? Berhitung dengan orang yang dari rahimnya kita dicipta, yang dari susunya tersusun rangka serta seluruh organ dalam jiwa? Apakah kita tak malu? Begitu sombongnya kah diri ini?  Mengapa harus nanti kita mau mengerti? Ketika kita merasakan asa sebagai orangtua, ketika kita mu...

Pesona

Dari balik tirai jendela sore itu, Pertamakali aku melihat wajahmu.. Bola mata yang indah, Bibir tipis yang dibalut senyum manis menggoda, Ahh.. tahukah engkau, Ingin sekali ku mencubit pipimu yang merona, Iya pipi itu, Pipi sang pencipta kegundahan dikala malam datang.. Tersenyumlah.. Tersenyumlah hai sakura, Karena kau takkan mampu tutupi indah mu.. Takkan mampu tutupi itu dari ku.

Rembulanpun Merindu

Lihatlah.. bulan begitu terang benderang, Pekatnya malam tak mampu menandingi cahayanya.. Namun apakah kau juga melihat bintang-bintang? Kemana mereka pergi? Lama ku pandang sang rembulan, Tampak raut sendu tersembunyi dibalik awan Ya.. tak indah menatap bulan tanpa hadirnya bintang-bintang, Ku rasa sang rembulan pun merasa jua.. Tak terasa hari semakin malam, Lolongan anjing berdengung membangunkan ku dari lamunan. Ku langkahkan kaki lalu beranjak pergi, Ku tinggalkan rembulan dengan sejuta asa kerinduan..