Posts

Showing posts from April, 2016

Pagi Dikala Itu,

Image
Bulan mulai kembali bersembunyi, Digantikan sang surya yang bersiap menampakkan kegagahannya, Namun langit masih sayu, Di sela-sela kesunyian, Kau bangunkan aku dengan lembut panggilan surau, Hatiku terasa hangat, Walau dingin embun merasuk ke pori-pori, Walau jauh ku berada dari pandangan pembasuh asa, Lalu ku berjalan meski agak terkulai, Hal yang jarang ku lakukan ketika dirumah, Ku basuh muka, tangan, kepala dan kaki, Serta beberapa bagian tubuh lainnya, Ku jumpa beberapa kawan baru disana, Di rumah Mu, tempat suci Mu, Mereka berkata, 'silahkan di shaf paling depan' Aku tersipu, Tak mungkin aku yang bodoh ini memimpin mereka, Maka kamipun bersegera dengan aku sebagai makmumnya, Oh hangatnya, Kesendirianku disana tak terasa kala ku simpuhkan diri dihadap-Mu, Hangatnya, Ku rasa peluk-Mu, Saat ku mendekati-Mu, Segala resah ku sirna, Cemas ku reda, Oh.. Betapa cengengnya aku, Tuhan, aku malu, Sungguh aku malu, Namun jika kau berkenan, Ijinkan ku nik...

Jangan Kembali

Image
Sendu ku tersaru oleh rintikan hujan, Aku terjerembab, Dalam ekspektasi yang melambung tinggi, Tentang rasa, tentang cinta, Tentang mu, Kata 'iya' begitu mudah terucap, Janji manis tuk selalu berdua, Bersama tuk lalui badai dan gelombang, Berjuang hingga mendung berganti cerahnya surya, Kau ucap 'iya' kala itu, Namun kini apalah arti itu semua, Baru saja mendung tiba, Kau sudah takut akan petir, Baru kerikil yang kita pijak, Kau menyerah takut berdarah, Kau pergi, Lari membawa segudang ketakutan tak berdasar, Kau pergi, Patahkan layar yang payah ku bentangkan, Kini aku harus memikul runtuhan-runtuhan asa, Meski tertatih harus ku bawa, Karena itu begitu mengikat, Hingga menyesakkan dadaku di setiap perjalanannya, Terseok, terkulai, Aku tetap berjalan, Dan terus berjalan, Dan disaat aku mulai mampu tegak melangkah, Dengan congkak kau pinta untuk kembali? Tak mengerti ku pikir mu, Tak sampai akal sehat ku menerkanya. Jangan kembali! Aku tak m...

Puisi Rindu,

Oh.. Segala baru tampak indah apabila telah ter'rusak, Kalimat sayang, Manisnya ucapan rindu, Mengalir tatkala wajah tak mampu lagi disentuh, Hangatnya romansa cinta mulai terasa, Pabila belaian-belaian telah sirna, Oh.. Segala indah saat tak ada, Mengingat bayang mu membuatku pilu, Caci, amarah, keangkuhan, Sirna ditelan pekatnya asa, Oh.. Segala indah saat tak ada, Genggamlah, Ku masih mengingat kata itu, Manis senyummu bagaikan embun dipagi hari, Atau mentari setelah badai, Hangat, lembut, menyejukkan.. Pelukan itu, Genggaman itu, Tatapan itu, Kau duduk disebelahku, Diantara daun-daun yang jatuh di musim gugur, Saat senja menjelang sirna, Kita saling berbicara meski tanpa kata, Oh.. Segala indah saat tak ada,

"CAHAYA SETELAH KEGELAPAN"

Image
Kau sangat bersemangat Ribuan tanya dan keingintahuan terbalut Dalam tubuh yang masih sangat belia, Dibalik dinding-dinding kamar Mata mu tetap memandang dunia luar, Mendengar bisik suara kebebasan, Semakin getarkan gejolak jiwa mu, Maka kau buka lembaran-lembaran jendela dunia, Kau buat rangkuman dari berbagai buku, Yang perlahan semakin menguatkan karakter mu, Dan temukan bagian dari dirimu. Namun di tanah mu ini tak banyak yang mengerti, Apa yang kau fikir masih sulit untuk dipahami, Tak seperti di Eropa sana, Emansipasi, Kesetaraan, Yang bertumpu pada pentingnya Pendidikan khususnya untuk perempuan, Mendobrak budaya penuh kekang Pembatasan yang tak begitu menguntungkan, Bukan, bukan untuk pembuktian, atau pamer kehebatan, Hanya saja kau sadar untuk beberapa hal Wanita memiliki potensi yang sama, Bahkan mampu lebih unggul dari lelaki, Ya, kau berjuang demi hak-hak kaum wanita, Mimpi mu, Pemikiran mu, Cita-cita mu, Bahkan mampu merubah Citra kaum mu Dimata du...

Diakhir Malam

Aku terkapar dalam pembaringan Berteman kecoa dan kutu-kutu kehampaan Kaku, lemas terkulai Tanpa daya, tanpa bisa berontak Tercium aroma tubuhku yang semakin membusuk Memancing ulat dan cacing tanah Dalam kegelapan, Hanya aku sendiri Dahulu, mereka yang aku jadikan umpan Namun kini aku yang menjadi santapan mereka, Tak apalalah, S epanjang hidupku, M ungkin hanya ini yang mampu bermanfaat bagi jiwa lain

JADI DEWASA? TERNYATA GAK SESULIT YANG KALIAN PIKIRKAN,

Image
Assalammualaikum, Sering gak sih dibilang kaya anak kecil? Atau tepatnya dibilang gak DEWASA? Gak jarang kalimat, "Gak dewasa banget si lo!" atau, "Kaya anak kecil banget si!", terlontar dari banyak orang yang justru ditujukan kepada orang-orang yang sudah cukup berumur. Seperti yang udah kita tahu, 'kedewasaan' itu memang gak berpengaruh dengan usia, sewajarnya kedewasaan ada pada manusia dewasa, namun bisa juga terdapat pada remaja bahkan anak kecil, dan lucunya, berdasarkan fakta yang ada, banyak orang dewasa yang tidak memiliki sifat 'kedewasaan'. Pertanyaannya, Mengapa? Apakah menjadi dewasa sesulit itu? Atau semua itu karena kita belum mengerti trik untuk mampu bersikap dewasa? Banyak quotes dan panduan untuk mampu bersikap dewasa, dan saya berusaha untuk menambahkan agar caranya menjadi lebih bervariasi, berdasarkan apa yang saya rasakan, langsung aja yuk. " MENJADI DEWASA ITU HANYA SOAL KEMAMPUAN MENERIMA PESAN." Pesan? Iya,...

KELEMAHAN? YAKIN?

Image
Apa kabar.. Hehe.. Balik lagi nih sama abang tukang cimol yang keren dan sok gaul. Ceritanya abang lagi lembur nih, jam segini masih jualan. Maklum, abang kan punya cita-cita bisa bahagiain keluarga. Orang-orang bilang duit jualan cimol kecil walau halal, teori siapa coba itu? ( tengok kanan kiri ). Emang kecil si, tapi kan hati abang luas, seluas samudra, jadi rasa syukur abang atas rizki yang berkah buat keluarga lebih besar dibanding besarnya nominal uang haram. Anak bini abang kan celengan nanti di akherat, mereka abang selametin di dunia dari keburukan akherat, nanti mereka yang nyelametin abang pas abang ditanya malaikat. Nah ngomong soal itu, ini nih yang abang suka kaga demen dengernya, orang kok pada mudah banget gitu ngeremehin orang lain, main mutusin nasib orang seenak jidatnya aja, dia kira dia Tuhan ape ya. Kaya abang yg jualan cimol katanya kaga bisa bahagiain keluarga, lah dia aja yang kaga pada tau ilmunya. Belum lagi orang-orang yang abang pernah denger diremeh...

KERESAHAN DIBALIK DRAMA PILGUB DKI #1

Assalammualaikum wr. wb. " Ada yang mempelajari Islam agar lebih mengenal Islam, Ada yang mempelajari Islam hanya untuk sekedar tahu, Ada yang mempelajari Islam justru untuk menghancurkan Islam. Namun dari semua alasan itu, hasilnya tetap Allah SWT yang menentukan, bisa saja seluruh hasilnya adalah sebuah Hidayah. Wallahualam. " Pilgub DKI, ya.. Bukan sekarang atau besok, tapi masih cukup lama, karena jatuh di tahun 2017. Namun panasnya persaingan sudah terasa bahkan dari beberapa bulan yang lalu. Kian hari persaingan yang semakin memanas ini mulai memunculkan 'trik-trik' nya dalam berpolitik, dari Pencitraan, Saling Menjatuhkan, hingga 'tipu-tipu' Media yang berisi fitnah atau pemutarbalikan Fakta. Ya, dalam berpolitik itu semua bukan lagi rahasia yang hanya sebagian orang saja yang tahu, namun telah menjadi rahasia umum. Dan bodohnya, Masyarakat terima-terima saja akan hal itu. Dan bagi sebagian besar masyarakat yang malas, Isu-Isu yang beredar di med...