Pendamai ku,

Tersenyum ku,
Jarang ku jumpa raut itu,
Pendamai yang terselip diantara keriput lelah,
Garis-garis asa serta kasih,

Ku yakin kulitmu tak sekelam itu dulu,
Kau cantik,
Pasti sangat cantik..

Saat pendamai itu hadir,
Meski dalam kecamuk yg menguras batin,
Meski lelah itu tlah hilangkan anggun paras mu,
Kau tetap terlihat begitu menawan..

Sejuk..
Damai..
Menenangkan,

Lirih saat ku sadar kau seperti ini karena ku,
Mungkin ini alasan pendamai itu jarang hadir,
Kau terlalu lelah,
Lelah akan tuntutan yang harus kau jalani

Lelah harus menahan sakit ulah ku,
Menahan luka-luka yang sengaja atau tidak tlah ku hujamkan ke dadamu,
Mengiris hati, mengoyak emosi,

Ku tahu,
Satu hal yang seharusnya kau benci adalah rasa kasih mu,
Karena rasa kasih mu yang membuatmu tak mampu membenci ku,

Namun apalah dayamu,
Kau terlahir dengan membawa nurani bak malaikat,
Kasih dan cintamu bahkan mampu menenangkan gelombang samudera,

Maafkan aku,

Bahagia ku masih dapat melihat pendamai itu,
Semoga kelak akan terpatri hingga ke hatimu,
Pendamai ku,

Senyummu Ibu,

Comments

Popular posts from this blog

Antara "MY TRIP MY ADVENTURE" dan "MY SLEEP MY ADVENTURE". bag.2

Antara "MY TRIP MY ADVENTURE" dan "MY SLEEP MY ADVENTURE". bag.1

Mengapa Dosa tidak Berbau?