Mengapa Dosa tidak Berbau?







 Assalammualaikum..

 Pernah suatu ketika, ketika saya sedang berbincang dengan salah seorang sahabat, perbincangan kami saat itu lumayan dalam. Layaknya manusia suci kami berbicara banyak tentang kebaikan yang kami ketahui.

 Ketika kami rasa lidah kami mulai pegal dan mungkin pada saat itu telah terkuras apa-apa yang kami ingin utarakan satu sama lainnya, sahabat saya lantas berkata " Udah kaya orang bener aja ya kita? " sambil diiringi senyumnya.

 Mendengar pertanyaannya saya pun terdiam, sambil tersenyum saya berkata " Seandainya dari awal kita membahas dosa kita, obrolan kita ga bakal sampe sini, pasti dari awal udah berhenti ".

 Kita sebagai manusia yang penuh dengan kekurangan tentu tak luput dari salah dan dosa, bayangkan berapa dosa yang telah kita perbuat dari semasa kita akil balig hingga saat ini.

 Namun apakah karena 'Dosa' manusia tidak berhak berbuat baik atau mendapatkan kebaikan?

 Kita bukanlah Tuhan yang berhak dan mampu memutuskan semua itu.

 Coba fikirkan, mengapa Tuhan tidak mengungkapkan atau membongkar setiap dosa yang telah kita perbuat?

 Seandainya 'Dosa itu Berbau', maka betapa bau dan busuknya diri ini, seandainya dosa itu berbau, siapa makhluk yang mau mendekati diri ini meski hanya sekedar menyapa?

 Dan seandainya tak ada makhluk yang ingin mendekati, bagaimana diri ini mampu menjalani tugas lainnya yang telah Tuhan tugaskan di bumi?

 Sebagai Pemimpin?
 Penjaga?
 Pengasih?
 Penolong?
 Pengingat?
 dan tugas-tugas lainnya.

 Jika 'Dosa itu Berbau', bagaimana diri ini mampu melakukan semua tugas itu? Walau hanya sekedar kesempatan pun rasanya tak mungkin.

 Lantas, jika 'Dosa Berbau' maka setiap manusia akan menjalani kehidupan tanpa 'Kehidupan'.

 Lalu, jikalau Tuhan Yang Maha Segalanya saja menutupi 'Dosa' makhluknya untuk memberikan mereka kesempatan untuk hidup dan menghidupi sebagai tanda Kasih dan Sayang-Nya, mengapa kita membongkar 'Dosa/Aib' sesama makhluk? Bergosip, gunjing, dan sebagainya?

 Seandainya 'Dosa Berbau', maka tak ada makhluk yang dapat di dengar dan di tiru ucapannya sepeninggal Makhluk Paling Mulia, Rasulullah Muhammad SAW. Seandainya dosa berbau, maka tak ada istilah 'Guru' di Gugu dan di Tiru.

 Sekali lagi 'Sahabat', bukan hak kita mengukur dosa makhluk lain, tapi jangan khawatir, karena kita memiliki kemampuan mengingat dosa yang ada pada diri kita. Setiap 'Makhluk' memiliki kesempatan yang sama untuk berbuat kebaikan, menyampaikan kebaikan, mencontohkan kebaikan apapun latar belakang keadaan mereka.

 Tuhan itu Maha Tahu dan Maha Mampu, seandainya terbongkarnya 'Dosa/Aib' seseorang itu dapat menjadi 'Hikmah/Kebaikan' bagi makhluk lain, maka Dia akan melakukannya sendiri, tanpa perlu bantuan 'Kita' manusia.

 Itulah mengapa 'Dosa tidak Berbau', Tuhan itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang ( Ar-rohman, Ar-rohim ), Dia-lah Tuhan Semmesta Alam, ALLAH S.W.T.



 Semoga bermanfaat, Wassalammualaikum...




Comments

Popular posts from this blog

Antara "MY TRIP MY ADVENTURE" dan "MY SLEEP MY ADVENTURE". bag.2

Antara "MY TRIP MY ADVENTURE" dan "MY SLEEP MY ADVENTURE". bag.1