Belum dapet Judul
Ku kirim sebuah pesan berlandaskan harapan, Berisi untaian rindu yang terbungkus kaku oleh lidah yang baru belajar mengungkap rasa, Bait-bait aksara yang basi dan lugu tak luput ikut membalut, Menguntai bagai benang kusut yang nampak indah bila semakin di cerna, Dari sini, aku terhalang oleh jarak dan masa, Namun kecerdasan manusia membantu pesan ku sampai dalam sekejap mata, Andaikata merpati yang ku gunakan, Mungkin terlalu lama atau sang merpati malah tergoda oleh sang betina, dan lupa akan tujuannya, Pesan pun terkirim, pertanda agar aku harus lebih bersabar, Dalam penantian sesekali ku bongkar kembali pesan itu, Ku temukan ada kata yang kurang, lalu aku perbaiki dan tambahkan, Pesan kedua pun terkirim.. Lama aku menunggu.. Ku bolak balikkan sang penyambung lidah, ku perhatikan, ku geser ke kiri dan ke kanan, Sebagai pengalih dari rasa bosan, Dan, Wahh.. akhirnya balasan pun datang, Ku buka isi pesan, Terucap kata, "maaf aku baru melihat pesan...