Percakapan antara Ayah dan Anak
Belajarlah yang rajin nak, agar engkau menjadi Pintar,
Maksud Bapak supaya saya menjadi seperti mereka? (sambil menunjuk kearah aparat pemerintah, anggota dewan, hakim, politikus, jaksa, yang belakangan ini tenar di televisi)
Bukan nak, bukan. Kalau begitu jadilah orang yang Baik nak,
Maksud Bapak seperti itu? ( sang anak kembali menunjuk ke arah orang-orang baik yang harus rela menerima terror dan mati tanpa keadilan demi kebenaran )
Bukan nak, bukan. Kalau begitu jadilah orang yang Jujur nak,
Maksud bapak seperti Tukang Becak itu? atau anak yang dipukuli dan diikat karena mengakui kesalahannya setelah Mencuri?
Bukan nak, bukan.
Sambil menitikan air mata sang Ayah berucap,
Kalau begitu jadilah orang yang Pemaaf nak,
Untuk apa Pak?
Agar engkau mau memaafkan Bapak mu ini yang tak mampu mendidik mu dengan baik,
Si anak terdiam,,
Sambil menggenggam tangan sang Ayah si anak berkata,
Pak, saya akan menjadi Pintar,
Karena terlalu banyak Orang Bodoh di Negara ini,
Saking bodohnya, ada yang menggunakan Kepintarannya untuk membodohi Tuhan.
Pak, saya juga akan menjadi Baik,
Karna godaan menjadi pintar itu adalah Sombong dan Takabur, dan itu sifat Iblis,
Sedangkan Iblis bukan makhluk yang Baik,
Pak, saya juga akan belajar untuk Jujur,
Agar apa yang saya miliki dapat saya pertanggung jawabkan nanti,
Dan saya pun akan menjadi seorang yang Pemaaf,
Saya tidak ingin menjadi Angkuh, bahwa selain Tuhan tak ada yang sempurna,
Dan saya sama sekali tidak ingin kehilangan Bapak, menjauh dari Bapak, apapun kekurangan dan kondisi Bapak.
Ridhoi saya Pak..

Comments
Post a Comment