Belum dapet Judul








Ku kirim sebuah pesan berlandaskan harapan,
Berisi untaian rindu yang terbungkus kaku oleh lidah yang baru belajar mengungkap rasa,
Bait-bait aksara yang basi dan lugu tak luput ikut membalut,
Menguntai bagai benang kusut yang nampak indah bila semakin di cerna,

Dari sini, aku terhalang oleh jarak dan masa,
Namun kecerdasan manusia membantu pesan ku sampai dalam sekejap mata,
Andaikata merpati yang ku gunakan,
Mungkin terlalu lama atau sang merpati malah tergoda oleh sang betina, dan lupa akan tujuannya,

Pesan pun terkirim, pertanda agar aku harus lebih bersabar,
Dalam penantian sesekali ku bongkar kembali pesan itu,
Ku temukan ada kata yang kurang, lalu aku perbaiki dan tambahkan,
Pesan kedua pun terkirim..

Lama aku menunggu..
Ku bolak balikkan sang penyambung lidah, ku perhatikan, ku geser ke kiri dan ke kanan,
Sebagai pengalih dari rasa bosan,
Dan, Wahh.. akhirnya balasan pun datang,

Ku buka isi pesan,
Terucap kata, "maaf aku baru melihat pesan"
Dengan sebuah emoticon senyum yang lebar, atau yang menggambarkan perasaan malu disertai rona merah yang menggemaskan,

Hmh.. aku harus lebih bersabar,
Ku balas pesannya dengan santun dan penuh pengertian, meski terkadang tak sesuai dengan kenyataan.
Dalam hati aku bergumam, "Tuhan, mengapa engkau tak memberikan rasa benci kepada dia yang mulai mengusik hati dan fikiran ini?"
Ah.. aku mengelak, ku rasa memang beginilah orang yang sedang dimabuk cinta,

Lama handphone ku terdiam,
Ku pandangi beberapa lama, namun tetap tak bergeming,
Ah... fikiran negatif mulai mengusik, adakah dari pesan ku yang mengganggu hatinya?
Mengapa dia tak membalas?

Ku bongkar lagi pesan itu, namun ku rasa semua benar,
Ku baca pesan-pesan sebelumnya lagi dan lagi, hingga aku tersadar,
Astaga.. ini jam dua pagi, pantaslah dia tak membalas,
Aku tak sadar rasa ini telah keluar dari nalar..

Rindu ini melupakan ku akan hadirnya waktu,
Membuat cedera dari norma-norma yang ada,
Namun beginilah kenyataannya, rasa ini membuat ku gila,
Membuat ku bertingkah diluar logika,

Bahkan hingga pagi tiba,
Fikiran ku masih teralihkan, akankah ada balasan pesan?
Dan ya, ku buka dan ku baca perlahan pesan yang bertuliskan,
"Maaf, semalem ketiduran" tak lupa disusul emoticon dengan senyum yang menawan.

Comments

Popular posts from this blog

Antara "MY TRIP MY ADVENTURE" dan "MY SLEEP MY ADVENTURE". bag.2

Antara "MY TRIP MY ADVENTURE" dan "MY SLEEP MY ADVENTURE". bag.1

Mengapa Dosa tidak Berbau?